Jumat, 15 April 2016

segampang itu kah kamu membuat nyaman?

semenjak hari itu aku selalu menunggu notif dari kamu.
semenjak hari itu aku benar-benar bisa lupa dengan dia yang ada dimasa lalu, secepat itusegampang itu.
semenjak hari itu aku nyaman dengan kamu.

setiap malam, sebelum tidur, kuhabiskan chatting dengan kamu. ku tahan kantukku demi sebuah telfon dan suaramu yang jauh disana. kamu berhasil. kamu berhasil membuatku tersenyum diam-diam.
begitu sederhana dan sangat manis.

kamu datang dengan apa adanya. aku suka dengan cuekmu. aku suka dengan perhatianmu yang berbeda dari pria lain.
segampang itu, kamu membuat hariku jauh lebih berwarna.

aku sudah berharap lebih. kugantungkan harapanku padamu. kuberikan perhatianku untukmu. sayangnya, kamu tidak peduli.
segampang itu kah kamu membuat nyaman pada wanita?

pada akhirnya,
semuanya telah berakhir, tanpa ucapan pisah dan tanpa lambaian tangan. perjuanganku terhenti karena aku merasa tak pantas lagi berada disisimu. sudah ada seseorang yang baru, yang jauh lebih sempurna ketimbang aku.

andai, pertemuan itu tak pernah terjadi.
aku sudah tak ingin mendengar suaramu yang sejuk. aku tak ingin membaca pesan singkatmu yang lugu dan manis itu.

bisakah kau tidak menghempasku terlalu jauh? bisakah kau tetap tinggal denganku. aku berjanji akan membuatmu bahagia.

hei, segampang itu kah kamu membuat nyaman?

Senin, 25 Januari 2016

renungan #hasek

Hidup.
ada sedihnya ada senangnya. cuma bagaimana kita bisa membuat hidup itu menjadi apa yang kita mau.
tapi,
tapi tidak ada yang bisa mengalahkan takdir. karna takdir adalah mutlak.

membangun keluarga sakinah mawadahwarohmah itu tidak mudah, dan itu adalah impian bagi semua pasangan di dunia. Namun pada kenyataannya, ada situasi dimana pasangan itu harus menghadapi perpisahan rumah tangganya. 

Siapapun kamu yang berperan sebagai anak dari orang tua yang tidak lagi harmonis, ini bukan hal yang mudah untuk kamu hadapi.
Ketauhilah, mereka sayang sama kamu. Tapi, ada alasan tersendiri mengapa pasangan itu memilih untuk berpisah.
kamu harus memilih, kamu akan ikut kesiapa. ayah atau ibumu. mereka sama-sama sayang sama kamu. 
meskipun kamu ikut dengan ibumu, kamu juga bisa bertemu dengan ayahmu. karna orang tua tetaplah orang tua. tidak ada namanya mantan orang tua.

kangen.
iya, kamu pasti akan merasakan kangen dengan keadaan yang dulu.
kondisi yang harmonis, makan bersama bahkan quality time.

Jangan bersedih. banyak orang yang masih belum beruntung. kamu harus tetap bersyukur.
dan kamu akan menjadi lebih dewasa. kenapa? karna kamu tau artinya sebuah kehilangan.

dan aku yakin, kamu tidak akan menyia-nyiakan pasanganmu esok. dan kamu akan menjaganya dan tidak akan meninggalkannya apapun itu alasanmu.

jadikan masalah ini menjadi pelajaran yang manis, yang membuat kamu menjadi lebih baik.
 

surat untuk masa lalu

Teruntuk,
Masa Lalu

hai 
ini surat untukmu, baiknya kamu baca dulu.
apa kabar masa lalu? gimana hidup tanpa aku? bisa apa nggak nih hehe. tapi kalau lihat dari matamu sih, aku tebak kamu baik-baik aja tanpa aku. ya, semoga kamu baik-baik aja tanpa aku disampingmu lagi.

kita udah bertahan 18 bulan ya? ya bagi orang lain, itu belum seberapa tapi bagiku itu udah cukup lama.
andai tidak ada kata long distance relationship mungkin kita masih baik-baik aja. masih bisa ngeliat wajahmu tiap hari.
andai kita satu universitas, mungkin kita tidak saling berjauhan. andai kita satu kota, mungkin hubungan ini masih bisa diperbaiki. andai aja terus. 

yang aku takutkan selama ini adalah kita bertahan hanya karena kita tidak tega untuk saling melepas, tidak tega saling menyakiti. justru, keadaan itulah yang membuat hubungan menjadi renggang.

semenjak jarak memisahkan kita, keadaan semakin memburuk. bahkan komunikasipun jarang dan mungkin enggan memulai percakapan karena bosan.
karna kita tidak pernah ketemu. 

asal kamu tau, aku nggak kangen kok sama kamu. 
aku cuma kangen
kangen sama kenangan yang dulu aja.

udah ya, aku bingung mau nulis apa lagi hehe. 

doain aku bisa seperti kamu ya, bisa bahagia tanpa kamu. seperti, kamu bahagia tanpa aku. 


Jodoh yang tertunda,

aku.