Sore ini aku masih menanti kabarmu yang tak kunjung datang. Ku coba dengan berbagai kesibukan untuk tidak menunggu kabar darimu. Aku coba membereskan kamarku yang seperti kapal pecah, membereskan piring-piring kotor yang ada didapur bahkan mencuci motor kesayangan yang sudah berdebu karna asap kendaraan.
Sore pun berganti malam, tapi kau tak kunjung mengabariku. Aku ingat ingatan-ingatan yang seharusnya tidak masuk kedalam otakku ini. Ingatan di sekolah yang selalu bercanda, ingat tatapan mata yang masih ada rasa, ingat kekaguman dia pada seseorang. Aku ingat semuanya. Sedih, bila itu harus diingat.
Rasa ini semakin lekat dan lekat dan tak bisa dilepaskan. Aku sadar, kau sudah tak bersamaku lagi. Kau sudah tidak mengisi hari-hariku lagi. Kau bilang kau akan tetap bersamaku, tapi buktinya apa??? Kau meninggalkan dengan cinta yang kau anggap cinta sejati itu.
Aku bodoh harus menunggumu kembali. Mengabariku saja tidak, apalagi kembali? Dasar wanita bodoh!
Sekarang dia lagi asyik bercanda dengan yang baru. Meneruskan kembali kenangan yang dulu tlah pupus karna aku, komitmen yang pupus dan dibangkitkan lagi komitmen itu.
Aku hanya pelarian baginya! Kenapa aku tak tau dari awal? Kenapa dia sejahat itu denganku? Apa aku pernah melakukan kesalahan sampai membuatnya sakit hati?
Bersambung..... Ngarang btw ga asli pengalaman:(